Assalamu’alaikum
sobat,
Kali
ini saya memposting sebuah ilmu yang saya dapat dari buku karangan DR. ‘Aidh
al-Qarni yang berjudul LaTahzan. Semoga bermanfaat.
![]() |
cr : google.com |
Bersama
Kesulitan Ada Kemudahan
Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan,setelah
begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiapyang hilang
pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada
kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.
{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada
Rasul-Nya)
atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.}
Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar
pasti
datang
mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah.
Kabarkan
juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan
akan
datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga
kepada
orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan
segera
tiba.
Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah
memanjang
tanpa
batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang
rimbun
penuh hijau dedaunan. Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang,
ketahuilah bahwa, tali itu akan segera putus.Setiap tangisan akan berujung
dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan
sirna oleh kedamaian. Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s.
Dan itu, karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata:
{Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.}
(QS. Al-Anbiya': 69)
Lautan
luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s).
Itu,
tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,
{Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku
besertaku, kelak Dia
akan memberi petunjuk kepadaku.}
(QS. Asy-Syu'ara:: 62)
Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua,
Nabi
Muhammad
s.a.w. yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa
Allah
Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga,
rasa
aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.
Mereka
yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang
(mungkin)
sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan,
kesengsaraan,
dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka
hanya
menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka.
Padahal,
mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang
tabir
dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar
rumahnya.
Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun,
karena
setiap
keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti
kemudahan
dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,
tahun
demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang
silih
berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang
Maha
Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah
mungkin
akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi
sesungguhnya,
setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.
(cr : La Tahzan-DR. ‘Aidh al-Qarni)
semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar