Assalamu’alaikum
sobat,
Kali
ini saya memposting sebuah ilmu yang saya dapat dari buku karangan DR. ‘Aidh
al-Qarni yang berjudul LaTahzan. Semoga bermanfaat.
Cara
Mudah Menghadapi Kritikan Pedas
Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat
cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal. Maka, apalagi
saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam
hidup ini, terutama jika Anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki,
mempengaruhi dan berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai
kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali Anda akan
mendapat cemoohan dan hinaan dari
orang
lain. Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke
dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun
bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan
mereka yang membuat Anda bersedih
dan
meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu terasa gerah.
Perlu diingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan
pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati.
Adapun mereka, marah dan kesal kepada Anda adalah karena mungkin Anda
mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau
harta.
Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak
terampuni
sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang
pada
diri Anda, atau sampai Anda meninggalkan semua sifat terpuji dan
nilai-nilai
luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang
yang
bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda.
Oleh
sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan.
Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan
mereka. Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa
butiranbutiran salju yang menderanya setiap saat, dan ia justru semakin kokoh karenanya.
Artinya, jika Anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan
mereka, berarti Anda telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan
mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang terbaik adalah menjawab atau merespon
kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan
jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan
Anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan
ungkapanpenghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang Anda
duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.
Betapapun, Anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan
menahan
gerakan lidah mereka. Yang Anda mampu adalah hanya mengubur
dalam-dalam
setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada
Anda,
dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang
diperintahkan
Allah,
{Katakanlah
(kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu."}
(QS.
Ali 'Imran: 119)
Bahkan,
Anda juga dapat 'menyumpal' mulut mereka dengan
'potongan-potongan
daging' agar diam seribu bahasa dengan cara
memperbanyak
keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap
kesalahan
Anda. Dan bila Anda ingin diterima oleh semua pihak, dicintai
semua
orang, dan terhindar dari cela, berarti Anda telah menginginkan
sesuatu
yang mustahii terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh
untuk
diwujudkan.
(cr : La Tahzan-DR. ‘Aidh al-Qarni)
Komentar
Posting Komentar